Jumat, 09 Juni 2017

Wisata Goa Pawon Padalarang

Wisata Goa Pawon Padalarang


Wisata Goa Pawon Padalarang - Goa Pawon Padalarang ini merupakan Situs Wisata Gua Pawon Padalarang Manusia Purba yang terletak di daerah Bandung Barat. Tempat wisata di Bandung Barat ini sangatlah wajib untuk dikunjungi. Untuk pecinta sejarah manusia purba, maka di sinilah anda bisa menemukan sisa kehidupan dari masa purbakala. Disini Anda dapat mempelajari bagaimana cara manusia purba hidup, mulai dari makan, tidur dan meniti kehidupan.
Baca Juga Tentang Wisata Waduk / Bendungan Cirata
Goa Pawon Padalarang - Merupakan salah satu situs purbakala yang memiliki arti penting untuk kebudayaan sunda. Karena di goa ini ditemukan kerangka manusia purba yang dikabarkan adalah nenek moyang orang sunda. Namun sayangnya, popularitas Goa Pawon masih kalah oleh objek-objek wisata lainnya. Contohnya Tangkuban Perahu, Kawah Putih, maupun Situ Cibutur yang lokasinya padahal berada di lebih dekat.

Ketika berada di goa ini, pengunjung akan langsung dihadapkan pada suasana yang indah dan misterius. Patut kita sesalkan ulah tangan yang tak bertanggung jawab pada dinding-dinding goa ini. Karena banyak sekali terdapat coretan-coretan yang merusak keindahan dan mengotori plang nama goa ini.
Baca Juga Tentang History Of Bandung

Goa Pawon Bandung Barat

Goa Pawon Padalarang - Suasana Goa Pawon sangatlah sepi. Oleh sebab itu saat kita berkunjung ke goa ini, janganlah berfikir akan ada orang yang mau menjadi guide atau sekedar menjadi teman ngobrol. Nah, jangan lupa bawa pacar yah,, atau minimal bawa kerabat yang bisa menemani anda. Anda jangan takut, di sisi lain ada eksotisme dan keindahan pemandangan yang ada di sekitar Goa Pawon tersebut.

Hal ini bisa mengobati kesepian dan suasana misterius yang menonjol di goa ini. Kalau anda berani, anda bisa langsung masuk gua itu sendiri. Namun, bila merasa tempat itu sedikit seram, maka disarankan mencari penduduk sekitar yang bisa dijadikan pemandu. Tidak ada salahnya mencari orang yang sudah biasa mengantar setiap tamu yang berkunjung ke goa ini.

. goa pawon bandung

Goa Pawon Padalarang - Ada 3 goa yang seperti menarik kita untuk minta dikunjungi. Dan ada satu lagi yang letaknya di bawah. Jadi seperti kolam kering yang diujungnya ada sebuah celah besar. Saat disana, jangan lupa yah untuk mengambil foto yang banyak, karena pemandangannya bagus sekali. Saran saya untuk berfoto ria, anda harus menggunakan tongkat selfie anda atau percayakan kamera anda kepada teman anda yang berpostur lebih tinggi. hahahah..... biar semuanya kelihatan.


Di bagian kiri atas gua ini, ada sebuah spot yang diberi nama Sumur Bandung. Sumur Bandung ini sebenarnya bukanlah sebuah sumur, lebih seperti sebuah kolam kecil yang cukup dalam yang tentu aja berisi air yang dalam. Lokasi Goa Pawon Padalarang - Goa Pawon terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, atau sekitar 25 km arah barat Kota Bandung.

Untuk berlibur kesini, lebih baik anda menggunakan kendaraan mobil pribadi, dan rata rata pengunjung pasti membawa mobil toyota avanza. Mungkin benar avanza itu, mobil sejuta umat, heheheh.... Nah jangan lupa juga mobil di berikan pengirit bbm mobil terbaik biar pengeluaran keuangan untuk liburan lebih minim.

oiah, satu lagi karena tempat wisata goa pawon padalarang ini jalan nya menanjak, jangan lupa untuk minum obat kuat yah,,, biar kuat dan cepet sampai di tempat wisata goa pawon padalarang

Selamat Berlibur, yah......

Minggu, 30 April 2017

History Of Bandung

Word's history of Bandung

History of Bandung - "Bandung" derived from the word Dam "Bendung" which means sticked of river Citarum by lava Tangkuban Perahu Mountain and then forming a lake. According to the myth of the name "Bandung" was taken from a water's vehicle consisting of two boats tied side by side. The boat is called a bandung boat used by the Regent of Bandung, R.A. Wiranatakusumah II at that time. The boat is used to sail on the Citarum river (Sunda Languange: Ci = Cai = Water = River) in search of a new district replacement place and replaces the old capital of Dayeuhkolot. Until now the city of Bandung is the largest Metropolitan City In West Java region which became the capital of West Java Province. Bandung city built With a very long grace period after Bandung regency stands first. Bandung Regency filled around the middle of the seventeenth century M, his first regent was tumenggung Wiraangunangun. He reigns Bandung regency until the year 1681.

History of Bandung

Initially Bandung Regency capitalized in Dayeuhkolot (Previously named Krapyak) About 11 km to the south from downtown Bandung now. Moments Bandung regency is led by the 6th bupati, namely R.A Wiranatakusumah II Dubbed the "Dalem Kaum I", the power in the archipelago shifts from The Company to the Dutch Indies Government, with the first governor general Herman Willem Daendels. In order to carry out his duties in Java, Daendels built the Post Road (Groote Postweg) from Anyer western part of West Java to Panarukan East end of east java (+/- 1000 km). The road construction Conducted by indigenous people led by regents of their respective regions. In Bandung, Highway post began to be built in mid-1808. Improvement and widening of existing roads In Bandung area is done. Namely the highway of General Sudirman, Jalan Asia Afrika, Jalan A. Yani, Until Sumedang and so on. For the sake of the smooth construction of the highway, Daendels through his letter Asked the Regent of Bandung and Parakanmuncang Regent to move the capital The districts, each to Cikapundung and Tanjungsari areas, approached Highway Post.

Bandung In Indonesia

Apparently Daendels did not know, that before the letter came out, the regent of Bandung Already planning the transfer of the capital of Bandung regency. It even has Find a good and strategic place to be the center of government. The chosen spot is an empty field of forest. Located in The western edge of the Cikapundung River, the southern edge of the Post Highway Built. Around the beginning of 1809, the Bupati and his people moved from Krapyak Approaching the new capital. At first the bupati lived in Cikalintu (area Cipaganti), Then move to Balubur Hilir, Then move again to Kampur Bogor (Kebon Kawung, on current Pakuan Building land). Nothing to knowed detail of how long the city of Bandung was built. However, City bandung built not on the initiative Daendels, but on the initiative Regent of Bandung. Even the development of the city wa directly led by the regent.
  history of bandung